GARAM YANG SOMBONG
Matius 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Katakan sama-sama "aku adalah garam"
Sdr ada dua hal yang bisa membuat "garam" kehilangan makna:
1. Tawar (kehilangan rasa asin)
2. Egois
JIKA GARAM KEHILANGAN RASA ASIN, MAKA TIDAK LAYAK DIPANGGIL SEBAGAI GARAM:
Kehadiran kita sebagai umat Kristen harus berdampak, memberi rasa. Kehadiran kita mengubah suasana. menjadi berkat. antara iman dan perbuatan harus berusaha diimbangkan. "kasihilah musuhmu, doakan orang yang membencimu" firman tsb tidak akan pernah mampu sdr lakukan jika tidak dilakukan dengan iman. Garam yang kehilangan rasa asin adalah garam yang hidup dipimpin diri sendiri bukan dipimpin Firman.
Garam juga berfungsi pengawet, untuk menjaga kualitas, untuk menahan pembusukan. Orang Kristen harus menjaga kualitas hidup, ini sesuatu yang diusahakan, sesuatu yang hrs dijalani dan kadang kala menjemukan!!! Garam itu menjaga kebusukan. Alkitab menceritakan bagaimana keadaan dunia ini yang begitu mengalami kebusukan, kekacauan yang tidak terkendali karena dosa mereka. Alkitab memperlihatkan secara jelas bagaimana keadaan dunia yang busuk dan rusak karena dosa-dosa manusia dari zaman ke zaman:
1. Kejahatan manusia di zaman Nuh, Kejadian 6:11-12.
2. Kejahatan manusia di zaman Daud, Mazmur 14:2-3.
3. Kejahatan manusia di zaman Yesaya, Yesaya 1:5-6.
4. Kejahatan manusia di zaman para rasul, Titus 3:2-3.
MENJADI GARAM TIDAK BOLEH EGOIS,
Efesus 4:2 (TB) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Garam memang istimewa, dia adalah pemain "inti" yang dibutuhkan, dia adl finishing, dia penentu rasa sebuah masakan.Sehebat apapun masakan jika kelupaan/tanpa memakai garam maka semua akan menjadi hambar tidak nikmat.
Karena merasa kurang dihormati suatu saat si garam mengambil keputusan.. aku tidak mau bekerjasama lagi, bukan aku kok yang butuh dia, tapi mereka yang butuh aku, biar sijahe, sicabe, sikunyit, silengkuas bekerja sendiri, sekali-kali biar mereka tahu rasanya hidup tanpa diriku.
Sdr... akhirnya si garam keluar dari group bumbu, dia bekerja sendiri karena berpikir, prestasinya akan lebih kelihatanjika bekerja sendiri. Memang tanpa garam sijahe, kunyit, lengkuas, lombok dll akan menjadi masakan yang cacat.
Sejak itu apapun masakannya,sigaram menceburkan diri disitu. Kira-kira apa yang terjadi????
Betul, hidup sangat membosankan, tidak ada variasinya lagi, sehingga lambat laun sigaram ini akan tertinggal karena egoisnya.
Ef 4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
Sukailah kesatuan, sukailah keharmonian, jgn suka menyendiri walaupun garam adalah orang hebat, sukailah bekerjasama, hidup ini bukan seperti sapi seumur hidup dia akan diam jika dikasih makan rumput. Munculkan ide, munculkan gagasan, mulailah mengajak jahe, kunyit bekerjasama, jangan menganggap lebih pinter dari bumbu lainya.
"Rasa nikmat" tercipta justru disaat ada kolaborasi dengan tubuh Kristus yang lain.
Amin

Posting Komentar untuk "GARAM YANG SOMBONG"